Friday, July 2, 2010

Hati Hati Sms Tipuan Berkedok Hadiah Piala Dunia

Hati Hati Sms Tipuan Berkedok Hadiah. Modus lama yang dibungkus dengan kemasan baru ini diungkapkan salah Seorang pejabat di Indonesia Mobile & Online Content Provider Association (IMOCA), dia menyebutkan SMS tersebut bisa merugikan pelanggan karena secara otomatis masuk ke layanan konten. Contoh sms yang dimaksud adalah yang seperti ini.

‘Pelanggan XXX Yth, Selamat! Rp 10 Juta HARI INI & Grandprizes 1 HYUNDAI i20 dari World Cup 2010 RCTI TV QUIZ bisa Anda bawa pulang! Segera tekan *xxx*’

Sms yang kerap kali menyapa kita akhir-akhir ini saat demam Piala Dunia itu dirasa sudah meresahkan hampir semua pengguna layanan operator telekomunikasi. SMS itu merugikan karena setiap harinya pelanggan bisa mengirim 1 atau 2 SMS dengan tarif masing-masing sekitar Rp2 ribu, hingga layanan ini dimatikan. “Ini sudah dari tahun berapa gitu. Kalau istilah saya, lagu lama judul baru. Dulu kan modelnya adalah ketik REG dan sebagainya, tapi ini mulai menggunakan kiriman SMS ke nomor tertentu,” ujar pejabat IMOCA yang menolak untuk ditulis namanya, kemarin di Jakarta.

Pejabat IMOCA ini menyayangkan sikap operator yang dinilai tidak tegas. Ia menyebut ada oknum-oknum tertentu di operator. Namun secara perusahaan, operator tidak mau hal itu terjadi, karena sahamnya dimiliki pihak tertentu dan bisa distop dari bursa jika ketahuan. SMS ‘berkedok’ seperti itu sangat tabu bagi IMOCA. “Hal seperti itu sangat dilarang. Pengiriman SMS tidak dijelaskan secara detail berbayar atau tidak. Orang yang membaca SMS ini seolah mendapat hadiah. Padahal sebenarnya orang itu didaftar atas layanan konten dan tarifnya tidak disebutkan. Ini tidak fair. Pelanggan tidak diberitahu,“ katanya.

Ia juga menegaskan hadiah yang ditawarkan juga tidak ada kebenarannya. “Itu bohong. Diundi pun cara pengundian tidak jelas. Kemungkinan yang mendapat hadiah adalah mereka juga. Kalau menurut saya itu benar-benar tidak ada,” katanya. Pejabat di IMOCA ini juga mengeluhkan oknum-oknum yang ada di dalam operator. “Saya kerja sama dengan mereka. Separuh yang bersih dan separuh yang oknum. Saya ngomong sama bos yang bersih, tapi di lapangan saya di dimacem-macemin dengan anak buahnya yang nakal-nakal,” katanya.

Ketua Umum IDTUG (Indonesia Telecommunication Users Group) Nurul Yakin Setyabudi mengatakan operator harus bertanggung jawab dengan banyaknya pesan yang diterima pelanggan yang menjanjikan hadiah. Operator harus ikut bertanggung jawab, karena pesan merugikan tersebut jelas diketahui pihak mereka. “Operator sangat tidak bertanggung jawab terhadap SMS yang cenderung menipu pelanggan. Pihak konten provider kan bekerja sama dengan operator. Tidak mungkin mereka tidak tahu,” katanya.

Setyabudi mengatakan SMS seperti itu terdapat unsur penipuan karena pengguna disebut akan diberikan hadiah tertentu jika mengikuti perintah yang ada di SMS. Apalagi SMS itu juga membawa nama operator sebagai subyek pengirim. Nurul mengkritik pihak operator yang ia nilai lalai dan memperbolehkan SMS itu tersebar di masyarakat karena termasuk pelanggaran etika. “Pihak operator salah. Mereka telah menyebarkan ini secara broadcast. Kedua, mereka tidak benar-benar secara langsung memberikan hadiah kepada pelanggan. Padahal ini yang ditangkap oleh pelanggan,” katanya

Sumber di IMOCA menyatakan petinggi operator kadang juga membolehkan SMS penipuan seperti itu beredar. “Saya tanya apa boleh? Ternyata mereka bilang boleh. Bos-bosnya aja bilang boleh. Jadi secara tidak langsung bosnya mengizinkan hal ini terjadi,” katanya. Pihak operator biasanya juga cenderung menyulitkan pihak penyedia konten provider terhadap konten tertentu sebagai bargaining. “Operator sendiri yang membuka pintu untuk orang-orang dari content provider. Karena berbisnis dengan mereka, kalau keras, jika kepentingan diputus maka matilah mereka,” tandasnya. [kutip inilah.com]

No comments:

Post a Comment

 

KENJI Sponsored by kentu