Video mesum yang direkam melalui ponsel hingga kini masih menggegerkan warga Malang, Jawa Timur. Polisi hingga kini masih terus memburu pelakunya. Pelakunya diduga telah kabur dari wilayah Malang. Video mesum paling heboh tersebut terjadi di Dusun Gampingan, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Dari data yang dihimpun Kompas.com, Kamis (9/6/2011), warga dan sejumlah kaum muda masih banyak yang memperbincangkan video berdurasi 2,56 menit itu. Dalam adegan yang sengaja direkam melalui ponsel seseorang itu memperlihatkan satu perempuan sedang "dikeroyok" tiga pria.
"Video mesum perkosaan itu diambil di Lembah Kera, Desa Pagak. Si gadis memang tinggal bersama neneknya. Karena ibu kandungnya bekerja jadi TKW ke Hongkong," ungkap salah satu warga di Desa Gampingan, Pagak, Kabupaten Malang.
Perempuan yang ada di video tersebut, menurut warga, dari keluarga broken home. Perempuan tersebut sekolahnya tidak sampai tamat SMA. "Sekarang bekerja di sebuah konter HP di Pagak. Kalau para pemudanya itu adalah temannya semasa sekolah SMA dulu," cerita warga yang masih bertetangga dengan korban.
Lembah Kera itu adalah tempat paling favorit bagi pencinta olahraga panjat tebing. Lembah Kera seperti kawah candra dimukanya altet-atlet panjat tebing dari seluruh Jawa Timur. Sehingga, lembah Kera terasa asri dan jadi rujukan sejumlah muda-mudi untuk memadu kasih. Lembah Kera juga kerap dijadikan diklat pencinta alam dan kemah Pramuka.
Sementara itu, Kapolsek Pagak Ajun Koisaris Abdul Rahman Hadi kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus memburu pelaku. "Selain itu, kami masih terus mendalami kasus tersebut," ujarnya.
Sesuai dengan gambar tayangan tersebut, kata Kapolsek Pagak, tiga pria dalam video itu dikabarkan sudah kabur terlebih dahulu dari Malang. "Akan tetapi, kami masih terus melakukan pengejaran serta mengumpulkan sejumlah bukti dan saksi-saksi. Termasuk, melakukan pemeriksaan pada gadis dalam video itu," katanya.
Lebih lanjut, Kapolsek Pagak mengatakan, terbongkarnya kasus tersebut setelah si korban mengaku diperas oleh para pelaku dengan diancam akan menyebarkan video itu jika tidak diberi imbalan uang. "Saat ini, kami masih terus fokus memburu pelaku. Kalau pelakunya sudah tertangkap, korban juga akan diperiksa," kata Abdul Rahman Hadi. [source]
Friday, June 10, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment