Thursday, January 13, 2011

Review Geely Panda, City Car Baru Dari China

Review Geely Panda, City Car Baru Dari China. Memang masih banyak yang meragukan kehandalan dan kemampuan mobil berkonsep city car asal China Geely Panda. Tidak seperti city car lainnya yakni KIA Picanto, Hyundai i10 dan Chevrolet Spark yang sudah banyak mengakui kemampuannya. Tak jarang citra Geely Panda sulit terdongkrak.
City Car Geely Panda
Sebelum berbagai macam opini timbul, sebaiknya kita uji mobil yang terinspirasi dari hewan Panda itu. detikOto mendapatkan kesempatan menguji Geely Panda GS 1.300 cc DOHC 5 percepatan manual dalam acara Geely Panda media test drive ke Bandung, Jawa Barat pada 12-13 Januari 2011.

Nah, sebelum memulai test drive, alangkah baiknya kita simak bagian luar Geely Panda. Tampak luar mobil Geely Panda sangat lucu. Bentuk mata (head lamp) mirip seperti hewan Panda dewasa. Dan mulut (grille) bak Panda yang sedang tersenyum.

Sementara, ketika beranjak memperhatikan sisi buritan seperti bagian stoplamp, mengingatkan kita pada telapak hewan Panda. Desain stoplamp kanan-kiri sangat unik sekali. Satu lagi yakni desain wiper. Komponen penghilang air pada kaca depan itu hanya tersemat satu unit wiper besar. Konsepnya seperti mobil mewah. Namun wiper Panda lebih sederhana.

Masuk ke kabin penumpang. Berhubung konsepnya city car, jangan harap ruang lega Anda dapatkan. Terutama kursi belakang. Untuk penumpang yang memiliki tinggi badan 178 cm sepertinya sulit untuk meluruskan kedua kaki. Sempit sekali, dan kontur kursi terlalu tegak hingga membuat struktur punggung penumpang cepat lelah.

Terlepas dari itu, desain dashboard lucu sekali. Bagian dalam diperkaya disain bulat. Terlihat pada desain konsole tengah, blower AC hingga rumah speedometer. Bagian dashboard semakin cantik ketika tersemat motif karbon di bagian depan hingga ke doortrim meski ala kadarnya.

Duduk di kursi pengemudi. Nah untuk bagian ini Geely seperti harus memperhatikan kenyaman penumpang. Sebab, kursi tidak melekat pada punggung pengemudi. Ada lagi kesalahan pada interiornya tepatnya pada pengendali power window.

Posisi pengatur kaca otomatis itu terlalu mundur, sehingga tangan harus menekuk kebelakang. Sayangnya lagi power window pengemudi, tidak seperti power window umumnya. Untuk membuka dan menutup kaca jendela, tombol power window harus kita tahan cukup lama. Sepertinya sistem otomatis itu perlu disematkan untuk menjaga konsentrasi pengemudi.

Pada fitur hiburannya tidak terdapat pemutar kaset atau CD player. Hanya terdapat radio FM/AM. Kualitas speaker suara juga seadanya. Namun ada yang membuat kami terperangah. Ketika pintu ditutup rapat, kami tidak sadar jika mesin 1.300 cc telah hidup.

"Wah ini sudah nyala mesinnya. Kok enggak kedengeran ke dalam ya," celetuk salah satu jurnalis. Itu menandakan sistem kedap suara mobil kecil itu bekerja cukup baik. Iring-iringan 10 Geely Panda pun diarahkan ke Jagorawi untuk berhenti di etape 1 di Puncak dan melanjutkan perjalanan ke Bandung lewat jalan Raja Mandala-Cianjur-Bandung di hari pertama.

Dalam perjalanan, mobil terasa nyaman. Efek suara dari luar berhasil diredam Panda. Ada sisi kekurangan lainnya pada Geely Panda. Ketika mobil hendak dijalankan Anda harus menekan pedal gas ekstra. Sebab pedal gas sedikit keras.

Kekurangan lainnya adalah pada mesin. Mesin seakan ingin mati ketika merilis pedal kompling pada posisi gigi 1. Triknya, Anda harus menekan pedal gas lebih dalam (hingga 1.800 rpm) agar mesin tidak mati.

Melalui jalur puncak- Cianjur menuju Rajamandala yang terkenal dengan tanjakannya, Panda bermesin 1.300 cc yang bisa menyemburkan tenaga 63 ps pada 6000 rpm dan torsi sebesar 110 Nm pada 5200 rpm sanggup melaluinya dengan sempurna.

Hanya saja reaksi mesin terasa berat ketika di rpm rendah. Mesin juga tidak tergolong responsif. Namun mesin sangat optimal pada putaran 2400-5000 rpm. Sementara struktur suspensi depan belakang mampu meredam jalanan rusak. Handling mobil cukup baik. Beruntung mobil dilengkapi ABS dan EBD yang membuat berkendara lebih aman.

Sayangnya mobil terasa sedikit limbung. Perjalanan hari pertama test drive Panda pun selesai. Rombongan tiba di salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat.

Hari kedua, perjalanan test drive Panda kembali Jakarta. Hujan dan cuaca mendung menghiasi acara test drive siang itu. Rombongan semakin semangat untuk memacu mobil asal China, terlebih jalur tol Padalarang yang dilalui menjadi lokasi yang tepat untuk memacu mobil Panda. Pedal gas pun dibejek habis.

Tak disangka, Panda mampu berlari hingga batas kecepatan 165 km/jam dengan putaran mesin 5.500 rpm pada posisi gigi 5. Sebenarnya bisa 170 km/jam jika kami tidak terhalang pengguna jalan lainnya. Bahkan salah satu rombongan sanggup melesatkan Panda hingga 180 km/jam.

Pencapaian itu di luar dugaan kami sebelumnya. Kondisi itu paling tidak membuat mesin Panda lebih baik dari pada mesin Geely MK dan MK2 yang suka kehilangan tenaga pada kecepatan tinggi.

Geely Panda dilengkapi dengan speed warning. Ada suara alarm yang berbunyi jika jarum speedometer Panda menyentuh angka 120 km/jam. Untuk saran, sebaiknya Anda membatasi kecepatan di 110 km/jam. Soalnya batas kenyamanan dan kemanan Geely Panda hanya di batas itu. Selebihnya mobil terasa goyang meski sistem kedap suara bekerja efektif.

Iring-iringan Geely Panda pun merapat di salah satu pusat perbelanjaan di Selatan Jakarta. Finish di mal itu juga sebagai tanda perjalanan usai.

Dari apa yang detikOto rasakan, Geely Panda seperti bakal mampu mencuri perhatian pecinta city car di Indonesia dengan syarat pembenahan terus dilakukan oleh Geely. Jika ditopang dengan kualitas produk yang baik serta harga (Rp 99 juta) yang relatif terjangkau, siapa yang tidak tergiur. [detikOto]

No comments:

Post a Comment

 

KENJI Sponsored by kentu