Sunday, April 25, 2010

Negeri Para Bedebah, Puisi Karya Adhie Massardi

Negeri Para Bedebah, puisi karya Adhie Massardi ini begitu santer terdengar akhir-akhir ini di berbagai media televisi nasional, tak heran karena akhir-akhir ini pula kondisi bangsa kita tercinta sedang dirundung banyak masalah, banyak bedebah yang hidup di negeri ini hingga semakin sulit saja menemukan orang-orang baik, meski saya tetap yakin para bedebah itu jumlahnya hanya segelintir orang saja.

Dilatar belakangi hal itu juga saya ingin ikut menyuarakan puisi fenomenal tersebut, sebagai bukti bahwa saya juga tidak menyukai para bedebah yang menggerogoti kehidupan berbangsa di bumi pertiwi ini. Sudah lama rasanya blog ini tidak responsif terhadap perkembangan keadaan nasional yang kian hari kian runyam karena disibukkan dengan 3 kontes SEO yang lumayan menyita waktu untuk optimasi dll. Yah, bagi saya yang masih pemula ini, ikut terjun dalam kontes SEO Negeriads.com Solusi Berpromosi, Arenabetting.com FIFA World Cup 2010 dan Bisnis Online Rahasia Dahsyat merupakan pengalaman pertama, sekalian belajar sambil praktek maksudnya :D

Oke, langsung saja kita baca dan hayati setiap kata dan kalimat penuh emosi dari si penciptanya Mas Adhie Massardi berikut ini.

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah

Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan


Jika anda ikut terhanyut dalam gelora emosi dari puisi diatas, mudah-mudahan Tuhan tidak menggolongkan anda dan saya menjadi Orang Bedebah di Negeri Tercinta ini.

No comments:

Post a Comment

 

KENJI Sponsored by kentu