Friday, April 16, 2010

Pelan Pelan Saja

Pelan pelan sajaaaaa, suara Tantri sang vokalis Kotak begitu tedengar jelas di telingaku karena kebetulan Dahsyat sedang memutar lagu mereka, sebenarnya ada satu pelajaran dari judul lagu tersebut yang juga kebetulan saya gunakan untuk judul postingan kali ini.
Pelajaran sebagai blogger yang barangkali bisa jadi  sebuah hikmah dari kejadian-kejadian yang selama ini kita alami. Yah, judul diatas memberi tahu kita bahwa hidup ini memang harus pelan pelan saja. Mengikuti step-step yang sudah ditentukan sama Yang Diatas, mengalir seperti air dan cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan banyak lagi kalau kita telusuri lebih jauh.

Kalau dalam lagunya, Kotak menceritakan seorang Perempuan yang ingin lepas dari pasangannya karena dirinya tidak sepenuh hati mencintai si laki-laki tersebut. Lain halnya dengan topik postingan saya kali ini, kalimat "pelan pelan saja" terlalu sempit bila disangkut pautkan dengan topik percintaan yang memang gak pernah mati dalam industri musik kita, selama manusia masih ada, cinta itu akan selalu mengiringi kehidupan manusia *wedew, koq jadi sok-sokan soal cinta gini yak :D * Kalimat pelan pelan saja dapat kita gunakan sebagai rem kehidupan saat kita menginginkan sesuatu yang lebih, padahal belum saatnya kita mendapatkannya.

Hidup sudah ditentukan akan jadi apa kita nantinya, tanpa menahfikkan unsur ikhtiar dari manusia itu sendiri, tampaknya Tuhan memang absolute memegang kendali atas diri kita sepenuhnya, jikalau memang belum waktunya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi, berarti kita memang belum pantas untuk mendapatkan yang lebih tinggi. Instrokpesi adalah hal yang harus dilakukan, mengevaluasi diri perlu diimbangi dengan usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri dalam hal apapun, tak terkecuali dalam perjalanan blogging yang masih seumur jagung ini. Dan tentu Pelan-pelan saja menjadi begitu indah untuk diucapkan saat kita terjatuh karena belum berhasil, terjatuh karena memang belum saatnya kita berdiri tengadah menghadap kelangit, terjatuh karena memang kita waktunya jatuh. Dan terjatuh karena memang Tuhan mengharuskan kita untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kita terjatuh, untuk tidak diulangi pada masa-masa berikutnya. S9A8W8MGYKXK

No comments:

Post a Comment

 

KENJI Sponsored by kentu