Monday, July 19, 2010

Luruskan Kembali Arah Kiblat Masjid Sekarang

Luruskan Kembali Arah Kiblat Masjid Sekarang. Sejak kemarin, Rabu (15/7), yang bertepatan dengan tanggal 22 Rajab 1430 Hijriyah, Matahari tepat berada di atas Kakbah. Di kalangan ahli hisab, hari itu disebut yauma rashdil qiblah (hari menghadap kiblat). Dalam kondisi seperti itu bisa digunakan untuk meluruskan arah kiblat masjid atau musala yang arahnya kurang tepat. Bagaimana caranya?
Mennurut Lajnah Falakiyah PBNU dalam Almanak 2009, Matahari akan tepat di atas Kakbah pada pukul 16.27 WIB, atau Dzuhur waktu di Arab Saudi. Pada saat itu, semua bayangan akan menghadap kiblat.
Hal ini sangat tepat dipakai untuk mengukur arah kiblat yang benar. Bagi yang ingin membangun mesjid dan musalla, inilah saat yang tepat untuk menghadapkan ke kiblat, atau sekedar mencocokkan arah.
Cara ini memang cara yang paling tua namun akurat dalam pengukuran arah kiblat masjid.

Cara ini pula yang dilakukan Wali Sanga dalam mengukur mesjid-mesjidnya sehingga tepat sampai sekarang.
Mbah Bolong yang ahli hisab, salah seorang santri Sunan Ampel, mengukur arah kiblat Masjid Ampel Surabaya dengan cara ini. Dan perlu diketahui, sejak abad kedua Hijri umat Islam sudah menguasai ilmu hisab. Peneliti utama astronomi-astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Dr Thomas Jamaluddin membenarkan hitungan hisab seperti itu.

"Matahari berada tepat di atas Makkah, dengan kita melihat ke Matahari atau bayangan benda-benda, berarti kita menghadap kiblat," kata peneliti utama astronomi-astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Dr Thomas Jamaluddin.

Thomas mengatakan, peristiwa ini terjadi dua kali selama tahun 2009. Momen pertama terjadi pada 28 Mei pukul 16.18 WIB. Sedang momen kedua terjadi pada 15 Juli atau 16 Juli pukul 16.27 WIB.
Menurut Thomas, pencocokan arah kiblat juga tidak harus dilakukan pada waktu peristiwa itu terjadi. Umat muslim dapat mencocokkan mulai 14-18 Juli pada jam yang sama. "Karena pergerakan Matahari sangat lambat, jadi kalau masih dalam waktu toleransi (14-18 Juli) itu, arahnya masih akurat," bebernya.
"Untuk waktu bisa plus minus 5 menit dari waktunya. Misalnya pukul 16.22 WIB atau 16.32 WIB," kata Thomas.

Lalu apakah ini akan mempengaruhi arah kiblat setiap masjid? "Tidak, karena posisi kiblat itu kan sudah di situ. Tapi ini bisa jadi panduan untuk mencocokkan arah kiblat, siapa tahu selama ini arahnya salah," katanya.
"Kan kalau masjid dulu kan kadang arah kiblat hanya perkiraan saja, jadi tidak tepat," lanjut Thomas.

sumber : HarianBangsa.com

No comments:

Post a Comment

 

KENJI Sponsored by kentu